Selasa, 02 Juli 2013

BUDAYA ORGANISASI


KONSEP DAN DEFINISI

Menurut tylor (1871) budaya adalah sekumpulan pengetahuan kepercayaan ,seni , moral,hukum,adat dan kapabilitas serta kebiasaan yang diperoleh oleh seseorang sebagai anggota sebuah perkumpulan atau komunitas tertentu , definisi ini lalu berkembang lebih lanjut dalam ilmu sosiologi . bahkan ilmu sosiologilah yang kemudian secara luas menggunakan kata ini untuk menjelaskan berbagai fenomena yang terjadi dalam sebuah kelompok masyarakat atau komunitas tertentu
Dalam ilmu sosiologi , budaya diterjemahkan sebagai kumpulan simbol ,mitos, dan ritual yang penting dalam memanggil atasannya dengan nama belakang sedangkan diindonesia  anggota organisasi biasanya memanggil atasannya dengan awalan “pak”
Budaya organisasi dapat ditelusuri secara langsung kepada variabel variabel yang berhubungan secara struktural ,kini kita dapat berpindah pada pembahasan fungsi budaya organisasi budaya dalam organisasi , diantaranya sebagai berikut
Pengikat organisasi (organization binder):
Budaya organisasi berfungsi sebagai pengikat seluruh komponen organisasi terutama pada saat organisasi menghadapi goncangan baik dari dalam ataupun luar akibat adanya perubahan . organisasi yang mempunyai budaya yang kuat akan mampu bertahan dan keluar dari bdadai yang menghantam karena mampu memanfaatkan budaya sebagai penguat bagi organisasi untuk menghadapi beragam hambatan yang menghadang
Integrator  :
 budaya organisasi merupakan alat untuk menyatukan beragam sifat dan karakter serta bakat dan kemampuan yang beragam yang ada dalam organisasi
Identitas organisasi :
Budaya organisasi merupakan salah satu dari identitas organisasi tersebut .sebagai contoh adalah The Jakarta Consulting Group sendiri . Logo dari The Jakarta Consulting Group adalah orang memanah yang melambangkan kecepatan dan ketepatan ini berarti The Jakarta Consulting Group memiliki identitas organisasi yang mengutamakan kecepatan dan ketepatan
Energi untuk mencapai kinerja yang tinggi :
Fungsi budaya organisasi sebagai suntikan energi untuk mencapai kinerja yang tinggi salah satu kredo yang The Jakarta Consulting Group pegang adalah bekerja dalam tim . hal ini kami percayai sebagai suntikan energi untuk menghasilkan hasil (output) yang cepat dan berkualitas . sebab kemampuan dan bakat setiap orang berbeda
Ciri kualitas (sign of quality):
Budaya organisasi merupakan representasi dari ciri kualitas yang berlaku dalam organisasi tersebut . kita ambil contoh dengan budaya bekerja di The Jakarta Consulting Group sendiri . telah disebutkan diatas bahwa budaya organisasi yang bekerja di The Jakarta Consulting Group dilakukan secara cepat dan tepat , dalam artian hasilnya cepat terlihat dan kualitasnya terjaga baik
Motivator  :
Budaya organisasi juga merupakan pemberi semangat bagi para anggota organisasi . budaya yang kuat akan menjadi motivator yang kuat bagi para anggota organisasinya untuk selalu mengedepankan mutu dan kebersihan restorannya . tercermin dari penerapan sistem saji 60 detik dan penjagaan kebersihan restoran dengan membersihkan kaca setiap hari dan mengepel lantai dalam jangka waktu tertentu
Pedoman gaya kepemimpinan :
Budaya organisasi yang telah mengakar kuat dapat menjadi pedoman gaya kepempimpinan yang sesuai untuk kondisi organisasi yang bersangkutan . acap kali sebuah perubahan baik itu yang disengaja ataupun tidak membawa sebuah pandangan baru tentang kepemimpinan . pemimpin dikatakan berhasil apabila mampu membawa anggota organisasi keluar dari polemik krisis akibat perubahan yang terjadi
Value enhancer :
Salah satu fungsi organisasi adalah untuk meningkatkan nilai dari para stakeholdernya ini berarti peningkatan nilai baik untuk para anggota organisasi juga bagi pelanggan , pemasok, dan pihak pihak lain yang berhubungan dengan organisasi tersebut , budaya organisasi yang kuat dan meresap akan kuat dalam setiap anggota organisasi akan menjadi salah satu faktor yang mampu meningkatkan nilai bagi para anggota ,pelanggan , pemasok dan pihak lain yang berhubungan dengan organisasi tersebut

TIPOLOGI BUDAYA ORGANISASI

Secara umum budaya organisasi terpilah menjadi dua kutub besar : budaya entreprenuer dan budaya administratif . pemahaman dua klasifikasi dasar budaya organisasi ini akan menuntun kearah pemahaman budaya organisasi secara lebih baik
Dalam jenisnya entrepreaneur dalam setiap aktivitasnya selalu memfokuskan pada peluang peluang baru . hal ini tercermin dalam jiwa kewiraswastaan yang selalu menganggap bahwa dengan menemukan dan memanfaatkan peluang peluang baru tersebut perusahaan akan selalu survive dan terdorong untuk selalu berusaha mencapai sasaran yang berbeda beda dari satu periode ke periode berikutnya . karenanya kegiatan operasional yang terjadi dalam perusahaan sangat dinamis dan membutuhkan sumberdaya manusia yang cepat dalam mengantisipasi perubahan-perubahan internal maupun eksternal . perusahaan akan berusaha memenuhi sarana yang dibutuhkan untuk merealisasikan kegiatan dalam upaya meraih kesuksesan dari peluang baru itu
Perusahaan yang memiliki budaya administratif bertolak belakang dari budaya entrepreneuer , aktivitas yang dilakukan lebih memfokuskan pada peluang peluang yang sudah ada budaya administratif ini memandang bahwa peluang yang diperoleh harusnya terus dipertahankan , karena investasi yang ditanamkan sangat besar , konsekuensinya logisnya perusahaan membutuhkan prosedure pengendalian yang cukup ketat untuk mempertahankan peluang yang sudah diperoleh ini dinamika budaya administratif tidak sedinamis budaya entrepreneur . struktur organisasi juga dengan disesuaikan aktivitas usaha perusahaan yang menganut budaya administratif ini
Tipologi lain yang dikemukaan oleh deal dan kennedy yang memilah budaya organisasi ke dalam empat kategori budaya berdasarkan dua faktor utama yaitu :
·         Derajat resiko dalam kegiatan bisnis
·         Kecepatan perusahaan atau manajemen dalam mendapatkan umpan balik atas keputusan atau strategi
Keempat kategori budaya tersebut adalah :
·         The Tough-guy , Macho Culture
·         The Work Hard Culture
·         The Bet-Your Company Culture
·         The Process Culture
Masing-masing kategori budaya tersebut akan dijabarkan menurut beberapa unsur penting yang ada seperti
·         Derajat resiko dalam kegiatan usaha
·         Tipe umpan balik yang diperoleh dari setiap keputusan
·         Tipe perusahaan yang menggunakan budaya tersebut
·         Perilaku yang ditunjukan oleh tokoh panutan dalam budaya tersebut
·         Kekuatan sumber daya manusia
·         Kelemahan sumber daya manusia
·         Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh tokoh panutan
Uraian selengkapnya dapat dilihat dalam uraian berikut
The Tough-Guy , Macho Culture
Budaya organisasi kategori ini pada dasarnya memiliki beberapa unsur yang meliputi

a.       Derajat resiko kegiatan usaha                        
Tinggi
b.      Jenis umpan balik yang diperoleh      
Cepat
c.       Tipe perusahaan                                 
Konstruksi,kosmetik
d.      Perilaku tokoh panutan                                  
- memiliki sikap yang tegas
-sangat individualis
-dapat mentolelir semua atau tidak sama sekali terhadap resiko
-percaya pada hal-hal takhayul
e.       Kekuatan sumber daya manusia        
Dapat menyelesaikan tugas dalam waktu singkat dan beroreientasi pada jumlah yang relatif kecil
f.       Kelemahan SDM
-tidak belajar dari kesalahan sebelumnya ,
-sifat kerja sama diabaikan
-segala sesuatu berorientasi pada jangka pendek
g.      Kebiasaan kebiasaan tokoh panutan
-modis tinggal didaerah elite
-suka olahraga yang perorangan
-senang berinteraksi secara verbal dari satu orang ke orang lain.

daftar pustaka : the Jakarta Consulting Group, Corporate & Organization Culture : the Concept, 531hal.